RaffasyaShibli Prambudi : Anak laki-laki yang setia, sejati, pandai dan berpendidikan tinggi, kelak akan memiliki kedudukan di tempat tertinggi Raffasya (Islami) artinya Di tempat tertinggi Pengertian Nama Bayi Menurut Islam; View Blog. Blog Archive. Desember 2016 (60)Siapa yang tidak mau sih punya calon suami yang sholeh dan menjadi idaman wanita. Pasti hampir semua perempuan muslimah jika ditanya pengen punya suami kayak apa, pasti jawabnya pengen punya calon suami yang soleh. Tetapi pertanyannya apakah masih ada pria bermiman yang sejati di saat sekarang ini? Kalau Kamu tahu faktor-faktornya tentu mudah bangat, bahkan masih banyak loh. Yuk yang pengen tau silahkan disimak ciri-cirinya apa aja sih laki-laki sholeh menurut Lelaki shaleh itu akan tetap ingat kepada Allah dimanapun beradaKeimananya yang kukuh dan teguh dapat mengikat qalbu nya agar patuh hanya kepada Allah, serta gak pernah menjauhkan kewajibannya sebagai muslim. Ciri laki-laki seperti ini lebih mengarah tak akan menyimpang dari ajaran agamanya bahkan akan mengarahkan Anda ke dalam hal kebaikan, selain itu pria ini tidak akan menjerumuskan istrinya ke hal aktivitas yang buruk, dia akan selalu mengingatkanmu sholat, dan akan menggiringmu ke jalan yang benar menurut islam, semua itu Dia lakukan semata-mata karena Allah subhanahu wata’ala.“ Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi ALLAH tuhan semesta alam” QS. Al-An’ aam [6]162.2. Laki-Laki shaleh selalu menghindari perilaku dan perkataan yang burukAkhlak yang mulia bisa mencegah seseorang dari ucapan dan aktivitas yang tidak menyenangkan, selain itu orang yang memiliki akhlak mulia cenderung selalu menjaga hubungan dengan baik terhadap seseorang maupun kepada Allah subhanahu wata’ala, jadi jangan heran apabila orang yang punya akhlak bagus senantiasa dihormati orang bahkan akan senantiasa lembut serta berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Tentu ingin kaaan disenengi terus sama pasanganya?“ Yang fading sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.” Human Resources. Turmudzi.3. Dia Mampu mengendalikan hawa nafsu dan tidak pernah menjerumuskan Kamu ke hal yang tidak Pria sejati itu tetap mengajak ke dalam dasarnya manusia itu memiliki sifat baik dan yang tidak baik, sehingga penting sekali bagi seorang muslim untuk memiliki keribadian yang mampu menahan hawa nafsunya. Selain itu orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu sangat mudah untuk tetap bersabar, tidak mudah emosi, dan selalu beristighfar jika hawa nafsunya sudah merajai dirinya. Tentunya pria dengan ciri seperti ini akan sangat bijak dalam memutuskan sesuatu hal yang penting.“ Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa ajaran Islam” Human Resources. Hakim.4. Dia Tidak akan menyia-nyiakan waktu dan tetap menepati sejati akan senantiasa menepati ini merupakan hal penting yang harus dimiliki pria islam sejati. Dia tidak akan membuang-buang waktunya selama hidup, tetap memanfaatkan waktu untuk hal yang bermanfaat, bahkan cenderunng tetap menepati janjinya terhadap siapapun. Waktu itu sangat penting dalam islam sehingga Rasulullah sendiri pernah menyinggunggya “hidup sebelum mati, muda sebelum tua, sehat sebelum datang sakit, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.”.
Relaberkorban apapun demi yang dicintai. 3. Memenuhi segala keinginan dari yang dicintai. 4. Tidak pernah memaksakan kehendak kepada yang dicintai. 5. Berlaku sepanjang masa. Cinta tersebut hanya ada antara Khalik dan Makhluk, cinta antara makhluk harus ditambah syarat-syarat berikut. 6.Cintanya tersebut karena Allah S.W T.
Oleh Ustadz Aris Munandar, رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ “Para laki-laki sejati adalah orang yang perdagangan tijārah dan aktivitas menjual barang dagangan tidaklah melalaikannya dari berdzikir mengingat Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Mereka pun merasa takut dengan hari Kiamat, hari jantung dan pandangan mata tidak bisa merasakan ketenangan” QS an-Nūr [24] 37. ADAPUN yang dimaksud dengan rijāl dalam ayat di atas menurut penjelasan Syaikh Abu Bakar Jābir al-Jazāiri adalah laki-laki yang beriman mu’minūn, laki-laki yang tulus beriman shādiqūn, laki-laki yang sangat baik abrār dan laki-laki yang bertakwa muttaqūn. Sehingga ayat ini membahas karakter laki-laki sejati, laki-laki ideal dengan keimanan, ketakwaan, ketulusan dalam melakukan kebaikan dan laki-laki yang senantiasa menghiasi hari-harinya dengan kebaikan. Hal ini diperjelas dengan latar belakang historis sabab nuzūl turunnya ayat di atas. Sālim meriwayatkan dari Ibnu Umar. Ibnu Umar bercerita bahwa ketika beliau berada di pasar shalat berjamaah ditegakkan maka semua laki-laki penghuni pasar menutup kios mereka masing-masing dan meninggalkan barang daganganya untuk masuk masjid. Mengomentari pemandangan ini Ibnu Umar mengatakan, “Ayat ini turun tentang mereka.” BACA JUGA 5 Rahasia Sukses Dagang ala Rasulullah ﷺ Berdasarkan informasi yang terdapat dalam kutipan di atas, ayat di atas berkaitan dengan para laki-laki yang kesibukan berdagang di pasar tidak menghalanginya untuk tetap rutin mengerjakan shalat dengan berjamaah di masjid. Oleh karena itu Muhammad Nawawi memaknai ayat di atas adalah berbakti bentuk perniagaan dan kegiatan bertransaksi jual beli tidaklah melalaikan mereka para laki-laki sejati untuk tetap hadir ke masjid dalam rangka taat kepada Allah dan tidak menghalangi mereka untuk mengerjakan shalat fardu pada waktunya dengan berjamaah. Menurut Syaikh Ahmad ash-Shāwi al-Māliki dzikrullahī dalam ayat di atas mencakup semua hak-hak Allah baik shalat ataupun lainnya. Mereka, para laki-laki sejati adalah orang yang aktivitas kerja mencari rizki tidaklah menghalanginya untuk menunaikan semua hak-hak Allah yaitu berbagai aktivitas ibadah terutama sejumlah ibadah pokok yaitu menegakkan shalat secara berjamaah di masjid dan membayar zakat. Ibnu Abbas mengatakan, “Jika waktu membayar zakat telah tiba mereka tidak menahan penyaluran zakatnya.” Dalam ayat di atas disebutkan perdagangan tijārah dan aktivitas menjual barang dagangan ba’i padahal aktivitas menjual itu bagian dari perdagangan. Mengenai relasi makna dua kata ini ada beberapa tafsiran dari para ulama tafsir. Pertama, yang dimaksud dengan tijārah dalam konteks ayat ini adalah aktivitas membeli barang dagangan kulakan. Pertimbangan pemaknaan seperti ini adalah disebutkannya aktivitas menjual barang setelah tijārah. Sehingga mengingat kaedah tafsir bahwa makna suatu kata itu bisa diketahui dengan melihat kontrasnya maka makna tijārah adalah aktivitas membeli barang dagangan karena kontras dari menjual adalah membeli. Kedua, tafsiran dari al-Farā’ dan al-Wāqidi. Menurut keduanya yang dimaksud dengan tijārah adalah para importir dan orang yang mendatangkan barang dagangan dari lain daerah. Sedangkan yang dimaksud dengan ba’i adalah aktivitas jual beli tanpa melakukan kegiatan safar ke luar daerah. Ketiga, tijārah dalam konteks ayat ini adalah semua bentuk kegiatan produktif yang menghasilkan keuntungan baik perdagangan, sewa menyewa, industri, jasa dll. Sedangkan yang dimaksud dengan ba’i adalah perdagangan jual beli. Keempat, tijārah adalah aktivitas perdagangan jual beli. Sedangkan ba’i adalah aktvitas menjual barang dagangan saja. Alasan aktivitas menjual barang dagangan disebutkan secara mandiri dalam ayat ini adalah karena kesibukan melayani konsumen dan pelanggan itu lebih menghalangi seorang pedagang dari berbagai macam kegiatan ibadah. Banyak pedagang yang khawatir kehilangan pelanggan jika mereka tinggalkan pembeli ketika waktu shalat sudah tiba. Di samping itu keuntungan yang didapatkan dari kegiatan menjual barang itu riil dan ada di depan mata. Lain halnya dengan aktivitas membeli baca kulakan. Keuntungan dari aktivitas kulakan itu masih meragukan dan baru akan terwujud di masa depan. Oleh karena itu hampir-hampir aktivitas ini tidak menyibukkan dari ibadah. Penjelasan global untuk ayat di atas disampaikan oleh Abdurrahman bin Nāshir as-Sa’di sebagaimana berikut ini Yang tetap bertasbih mensucikan Allah di waktu pagi dan petang adalah sejumlah laki-laki. Laki-laki seperti apa? Mereka adalah laki-laki yang tidak menomorduakan Allah karena dunia penuh kenikmatan atau pun perdagangan dan aktivitas mencari rizki yang melalaikan dari Allah. Sedangkan yang dimaksud dengan tijārah adalah semua aktivitas dalam rangka mencari keuntungan semua kegiatan bisnis. Sehingga ba’i jual beli/perdagangan dalam ayat ini adalah bagian dari tijārah. Aktivitas jual beli/perdagangan disebutkan secara khusus dari sekian banyak kegiatan bisnis karena sering kali orang itu lebih tersibukkan dari ibadah karena aktivitas perdagangan dibandingkan aktivitas bisnis lainnya. BACA JUGA Para Pemain Besar Turun ke Jalan Jajakan Dagangan Para laki-laki hebat tersebut meski mereka melakukan kegiatan bisnis, membeli barang dagangan dan menjualnya yang bukanlah merupakan aktvitas terlarang namun semua aktvitas bisnis tersebut tidaklah menyebabkan mereka lebih mengutamakan dan menomosatukan bisnis dari pada aktivitas mengingat Allah, menegakkan shalat dan membayar zakat. Bahkan mereka memiliki prinsip bahwa ketaatan kepada Allah dan ibadah kepada Allah adalah orientasi utama dan pertama dalam hidupnya. Semua yang menghalangi terwujudnya orientasi ini akan mereka tolak. Meninggalkan aktivitas duniawi itu berat bagi banyak orang. Aktivitas mencari uang dengan melakukan berbagai kegiatan bisnis itu disukai banyak orang. Umumnya laki-laki itu merasa berat untuk meninggalkannya. Banyak orang harus bersusah payah untuk bisa lebih mengutamakan hak Allah dari pada bisnis. Karena pertimbangan-pertimbangan di atas maka pada bagian akhir ayat Allah sampaikan faktor pendorong yang bisa melawan itu semua dalam rangka memotivasi sekaligus menakut-nakuti. Mereka, para laki-laki sejati itu merasa takut dengan hari Kiamat, hari jantung berdegap kencang dan pandangan mata tidak pernah bisa tenang. Hal ini terjadi karena hari tersebut demikian mengerikan dan mengganggu kenyamanan jantung dan badan. Mereka takut dan khawatir dengan hari tersebut. oleh karena itu mudah bagi mereka melakukan berbagai amal shalih dan meninggalkan aktivitas bisnis yang menghalangi dari kegiatan ibadah. [] SUMBER PENGUSAHA MUSLIM
Adamekanisme teknis (akhlak) dalam hal ini. Akhlak inilah yang membedakan seorang lelaki biasa dan seorang lelaki Muslim. Adapun seorang laki-laki Muslim mempunyai beberapa sifat yang seharusnya melekat pada dirinya. Di antaranya adalah: 1. Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama (QS.6:153); 2. Ikhlas menjadi dasar hidupnya (QS.2:207); 3.
Banyak adab-adab dalam Islam bagi para lelaki yang mengarahkan mereka untuk jadi lelaki sejati. Maka yang menerapkan adab-adab tersebut insya Allah jauh dari suka sesama jenis atau LGBT, bahkan akan jadi lelaki yang sejati. Islam melarang laki-laki menyerupai wanitaIslam mengharamkan lelaki memakai pakaian dan perhiasan yang menjadi kekhususan bagi wanita Islam mewajibkan suami mencari nafkah, sedangkan istri tidak wajib bahkan untuk dibolehkan ada syarat-syaratnya Islam mewajibkan lelaki shalat berjamaah di masjid, sedangkan wanita lebih baik di rumah Islam mewajibkan shalat jum’at, sedangkan wanita tidak diwajibkan Islam mensyariatkan ketika mengingatkan imam dalam shalat, lelaki dengan suara, wanita dengan tepukan. Islam menganjurkan agar lelaki tidak sisiran tiap hari Islam melarang lelaki mencukur jenggot Islam mensyariatkan jihad bagi lelaki. Sedangkan jihad bagi wanita adalah haji Disyariatkan pula semua hal yang termasuk i’dad jihad persiapan jihad Islam melarang khalwat dan ikhtilat Islam menganjurkan untuk bersegera menikah. Islam melarang istri menolak ajakan berhubungan intim dari suami, bahkan bercumbu dengan istri termasuk sedekah. Islam menganjurkan untuk memiliki banyak anak. Islam mengajarkan adab berjalan bagi lelaki yang jantan Islam melarang laki-laki menyerupai wanitaTidak diperbolehkan menyerupai lawan jenis dalam bertingkah-laku, berkata-kata, dan dalam semua perkara demikian juga dalam hal berpakaian. Laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, demikian juga sebaliknya. Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkataلَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” HR. Bukhari no. 5885.Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhu, ia berkataلَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang kebanci-bancian dan para wanita yang kelaki-lakian”. Dan Nabi juga bersabda “keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian!” HR. Bukhari no. 5886.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabdaثلاثةٌ لا يَدخلُونَ الجنةَ العاقُّ لِوالِدَيْهِ ، و الدَّيُّوثُ ، ورَجِلَةُ النِّساءِ“Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki” HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 10/226, Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid 861/2, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 3063.Maka hendaknya para lelaki gunakan pakaian yang dikenal sebagai pakaian lelaki, demikian juga wanita hendaknya gunakan pakaian yang dikenal sebagai pakaian mengharamkan lelaki memakai pakaian dan perhiasan yang menjadi kekhususan bagi wanitaIslam membolehkan sebagian pakaian dan perhiasan khusus bagi wanita namun haram bagi lelaki, agar terbedakan penampilan wanita dan lelakiDiantaranya, laki-laki Muslim dilarang menggunakan pakaian dari sutra. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaمَن لبِس الحريرَ في الدُّنيا لم يلبَسْه في الآخرةِ وإنْ دخَل الجنَّةَ لبِسه أهلُ الجنَّةِ ولم يلبَسْه هو“Barangsiapa yang memakai pakaian dari sutra di dunia, dia tidak akan memakainya di akhirat. Walaupun ia masuk surga dan penduduk surga yang lain memakainya, namun ia tidak memakainya” HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 5437, dishahihkan oleh Al Aini dalam Nukhabul Afkar 13/277.Ath Thahawi rahimahullah mengatakanالآثار متواترة بذلك“Hadits-hadits tentang ini larangan memakai sutra mutawatir” Syarah Ma’anil Atsar, 4/246.Dan larangan ini berlaku untuk laki-laki. Adapun wanita dibolehkan menggunakan pakaian sutra. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallamأُحلَّ الذهبُ والحريرُ لإناثِ أُمتي، وحُرِّم على ذكورِها“Dihalalkan emas dan sutra bagi wanita dari kalangan umatku, dan diharamkan bagi kaum laki-lakinya” HR. An Nasa’i no. 5163, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i.Demikianlah, agar laki-laki terbedakan dari wanita dari segi cara berpakaian. Islam mewajibkan suami mencari nafkah, sedangkan istri tidak wajib bahkan untuk dibolehkan ada syarat-syaratnyaMemberi nafkah merupakan kewajiban seorang suami. Islam telah menjadikan sikap menyia-nyiakan hak istri, anak-anak serta kedua orang tua dalam nafkah termasuk dalam kategori dosa besar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” HR. Ahmad, Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih.Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun membolehkan bahkan menganjurkan menimbang faktor kemampuan memberi nafkah dalam memilih suami. Seperti kisah pelamaran Fathimah binti Qais radhiyallahu anhaعن فاطمة بنت قيس رضي الله عنها قالت أتيت النبي صلى الله عليه وسلم، فقلت إن أبا الجهم ومعاوية خطباني؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم”أما معاوية، فصعلوك لا مال له ، وأما أبوالجهم، فلا يضع العصا عن عاتقه“Dari Fathimah binti Qais radhiyallahu anha, ia berkata Aku mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah melamarku”. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya”.” HR. Bukhari-MuslimDalam hadits ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak merekomendasikan Muawiyah radhiyallahu anhu karena miskin. Maka ini menunjukkan bahwa masalah kemampuan memberi nafkah perlu wanita, tidak ada kewajiban bekerja dan mencari nafkah. Bahkan lebih utama bagi mereka untuk lebih banyak di rumah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ“Dan tinggal-lah kalian para wanita di rumah-rumah kalian.” QS. Al Ahzab [33] 33Ibnu Katsir menjelaskan, “Ayat ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan” Tafsir Al Quran Al Adzim 6/408. Islam mewajibkan lelaki shalat berjamaah di masjid, sedangkan wanita lebih baik di rumahLaki-laki wajib menunaikan shalat berjama’ah di masjid. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaلقد هممت أن آمر بالصلاة فتقام ثم آمر رجلا فيصلي بالناس ثم أنطلق معي برجال معهم حزم من حطب إلى قوم لا يشهدون الصلاة فأحرق عليهم بيوتهم بالنار“Sungguh aku benar-benar berniat untuk memerintahkan orang-orang shalat di masjid, kemudian memerintahkan seseorang untuk menjadi imam, lalu aku bersama beberapa orang pergi membawa kayu bakar menuju rumah-rumah orang yang tidak menghadiri shalat jama’ah lalu aku bakar rumahnya” HR. Bukhari no. 7224, Muslim no. 651.Andaikan di rumah-rumah tidak ada wanita dan anak-anak kecil, beliau sudah melakukan hal tersebut. Sebagaimana dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,لولا ما في البيوتِ مِنَ النِّساءِ والذرِّيَّةِ لَأقَمتُ الصَّلاةَ، صلاةَ العشاءِ، وأَمَرتُ فتياني يُحَرِّقون ما في البيوتِ بالنَّارِ“Andaikan di rumah-rumah tidak ada wanita dan anak-anak kecil sungguh aku akan dirikan shalat Isya kemudian aku perintahkan para pemuda untuk membakar rumah-rumah dengan api” HR. Ahmad no. 8796, dishahikan oleh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Al Musnad.Maka tidak mungkin sikap beliau demikian tegas dan kerasnya, andaikan shalat berjamaah di masjid hanya wanita, sebagaimana dipahami dalam hadits Abu Hurairah di atas, mereka wanita tidak wajib shalat berjama’ah di masjid. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tidak jadi menghukum orang-orang yang mangkir shalat jama’ah dikarenakan di rumah-rumah ada para wanita. Menunjukkan para wanita tidak wajib shalat di masjid. Kemudian dalam hadits Ummu Humaid radhiallahu’anha, beliau berkataيَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ الصَّلاةَ مَعَكَ قَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاةَ مَعِي وَصَلاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ وَصَلاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاتِكِ فِي دَارِكِ وَصَلاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاتِكِ فِي مَسْجِدِي قَالَ فَأَمَرَتْ فَبُنِيَ لَهَا مَسْجِدٌ فِي أَقْصَى شَيْءٍ مِنْ بَيْتِهَا وَأَظْلَمِهِ فَكَانَتْ تُصَلِّي فِيهِ حَتَّى لَقِيَتْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ“Wahai Rasulullah, saya ingin shalat bersama anda.” Maka Nabi menjawab “Aku sudah tahu bahwa engkau ingin shalat bersamaku, namun shalatmu di kamar tempatmu tidur lebih baik daripada shalatmu di kamarmu. Shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di ruang tengah rumahmu. Shalatmu di ruang tengah rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kampungmu. Dan shalatmu di masjid kampungmu, lebih baik daripada shalatmu di masjidku ini”. Ummu Humaid lalu meminta untuk dibangunkan tempat shalat di pojok kamarnya yang paling gelap. Dan biasa melakukan shalat di sana hingga berjumpa dengan Allah Azza wa Jalla yaitu hingga beliau wafat” HR. Ibnu Hibban no. 2217, Ibnu Khuzaimah no. 1689, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Khuzaimah. Islam mewajibkan shalat jum’at, sedangkan wanita tidak diwajibkanUlama ijma’ sepakat bahwa wanita tidak wajib melaksanakan shalat jum’at. Dari Thariq bin Syihab radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaالجمعةُ حقٌّ واجبٌ على كلِّ مسلمٍ فبجماعةٍ إلاَّ أربعةً عبدٌ مملوكٌ أوِ امرأةٌ أو صبيٌّ أو مريضٌ“Shalat Jum’at adalah wajib bagi setiap Muslim dengan berjama’ah kecuali empat orang hamba sahaya, wanita, anak kecil, orang sakit” HR. Abu Daud no. 1067, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud. Islam mensyariatkan ketika mengingatkan imam dalam shalat, lelaki dengan suara, wanita dengan bahwa lelaki boleh lantang, sedangkan wanita dikedepankan sitr menutup diri dan malu. Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,مَا لِي رَأَيْتُكُمْ أَكْثَرْتُمُ التَّصْفِيقَ، مَنْ رَابَهُ شَيْءٌ فِي صَلاَتِهِ، فَلْيُسَبِّحْ فَإِنَّهُ إِذَا سَبَّحَ التُفِتَ إِلَيْهِ، وَإِنَّمَا التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ“Mengapa kalian tadi banyak bertepuk tangan? Barangsiapa menjadi makmum lalu merasa ada kekeliruan dalam shalat, hendaklah dia membaca tasbih. Karena jika dibacakan tasbih, dia imam akan memperhatikannya. Sedangkan tepuk tangan itu untuk wanita.” HR. Bukhari no. 684 dan Muslim no. 421. Islam menganjurkan agar lelaki tidak sisiran tiap hariLaki-laki tidak boleh berlebihan dalam merawat rambut sehingga sibuk dandan dan bersolek. Karena dandan dan bersolek itu tabiat wanita. Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu’anhuنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ التَّرَجُّلِ إِلَّا غِبًّا“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang laki-laki menyisir rambutnya kecuali ghibban sehari menyisir, sehari tidak” HR. Abu Daud dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud.Bukan berarti tidak boleh menyisir setiap hari, namun makna hadits ini adalah larangan berlebihan dalam berdandan bagi lelaki. Sebagaimana dalam hadits Abdullah bin Buraidah radhiallahu’anhuكانَ ينْهانا عن كثيرٍ منَ الإرفاهِ“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang kami terlalu banyak berdandan” HR. Abu Daud no. 4160, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud.Asy Syaukani menjelaskan hadits Abdullah bin Mughaffal dengan mengatakanوالحديث يدل على كراهة الاشتغال بالترجيل في كل يوم؛ لأنه نوع من الترفه“Hadits ini menunjukkan dimakruhkannya menyibukkan diri dengan menyisir rambut setiap hari. Karena ini adalah bentuk terlalu banyak berdandan” Nailul Authar, 1/159. Islam melarang lelaki mencukur jenggotDiantara hikmahnya agar wajah lelaki tidak halus lembut seperti wanita. Banyak sekali dalil-dalil yang memerintahkan kaum lelaki untuk memelihara jenggot. Dan semuanya menggunakan gaya bahasa perintah. Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaخَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ“Bedakan diri kalian dengan orang-orang Musyrikin, lebatkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis” HR. Bukhari no. 5892, Muslim no. 259.Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaانهكوا الشواربَ ، وأعفوا اللحى“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah jenggot” HR. Bukhari no. 5893, Muslim no. 259.Oleh karena itu tidak diperbolehkan memangkas jenggot, hukumnya haram. Terlebih lagi memangkas habis jenggot, para ulama mutaqaddimin ijma sepakat tentang Hazm mengatakan;واتَّفَقوا أنَّ حَلقَ جميعِ اللِّحيةِ مُثْلةٌ لا تجوزُ“Para ulama sepakat bahwa memangkas habis jenggot adalah sebuah maksiat, tidak diperbolehkan” Maratibul Ijma’, 120.Ibnu Qathan mengatakanواتفقوا أن حلق اللحية مُثْلَة ، لا تجوز“Ulama sepakat bahwa memangkas habis jenggot adalah maksiat, tidak diperbolehkan” Al Iqna fi Masail Al Ijma, 2/3953. Islam mensyariatkan jihad bagi lelaki. Sedangkan jihad bagi wanita adalah hajiJihad adalah amalan yang utama dan tinggi. Allah ta’ala berfirmanلَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلّاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْراً عَظِيماً“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk yang tidak turut berperang yang tidak mempunyai udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik surga dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” QS. An-Nisaa 95Namun jihad itu hanya wajib bagi lelaki, wanita tidak ada kewajiban jihad perang. Aisyah radhiallahu anha bertanya kepada Rasulullah shallalallahu alaihi wa sallam, يَا رَسَوْلَ اللهِ، هَلْ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ؟ قَالَ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ، اَلْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ.“Wahai Rasulullah, apakah ada jihad bagi wanita?” Beliau menjawab, “Jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah” HR. Ibni Majah II/968, no. 2901, dishahihkan Al Albani dalam Shahih al-Jami’ish Shaghir no. 2345. Disyariatkan pula semua hal yang termasuk i’dad jihad persiapan jihadSeperti berlatih berkuda, memanah, berenang, bahkan termasuk juga bela diri, lari, dan melatih fisik. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda عَلَيْكُمْ بِالرَّمْيِ ، فَإِنَّهُ خَيْرٌ لَعِبِكُمْ“hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian” HR. Al Bazzar dalam Musnad-nya 1048, Al Athar dalam Juz-nya 52, Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Ausath 2093, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 2/204-205.Imam Nawawi ketika menjelaskan haditsألا إنَّ القوةَ الرميُ“ketahuilah bahwa al quwwah itu adalah skill menembak”Beliau menjelaskan “Dalam hadits ini dan hadits-hadits lain yang semakna ada keutamaan skill menembak serta keutamaan skill militer, juga anjuran untuk memberi perhatian pada hal tersebut dengan niat untuk jihad fii sabiilillah. Termasuk juga latihan keberanian dan latihan penggunaan segala jenis senjata. Juga perlombaan kuda, serta hal-hal lain yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maksud dari semua ini adalah untuk latihan perang, mengasah skill dan mengolah-ragakan badan” Syarh Shahih Muslim, 4/57. Islam melarang khalwat dan ikhtilatDiantara hikmahnya lelaki akan lebih sering berkumpul bersama para lelaki dan terbentuk karakter lelaki. Munculnya sifat kewanitaan terkadang karena sering berkumpul dengan para wanita. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ“Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya” HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341.Imam An Nawawi berkata “adapun jika lelaki ajnabi dan wanita ajnabiyah berduaan tanpa ada orang yang ketiga bersama mereka, hukumnya haram menurut ijma ulama. Demikian juga jika ada bersama mereka orang yang mereka berdua tidak malu kepadanya, semisal anak-anak kecil seumur dua atau tiga tahun, atau semisal mereka, maka adanya mereka sama dengan tidak adanya. Demikian juga jika para lelaki ajnabi berkumpul dengan para wanita ajnabiyyah di suatu tempat, maka hukumnya juga haram” Syarh Shahih Muslim, 9/109. Islam menganjurkan untuk bersegera hikmahnya, dengan menikah lelaki akan semakin timbul kelaki-lakiannya, dan wanita semakin timbul kewanitaannya. Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda,يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ“Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya” HR. Bukhari no. 5056, Muslim no. 1400. Islam melarang istri menolak ajakan berhubungan intim dari suami, bahkan bercumbu dengan istri termasuk sering terjadi percumbuan dan hubungan intim antara suami istri, lebih baik. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ » قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ“Hubungan intim antara kalian adalah sedekah”. Para sahabat lantas ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu malah mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, Bukankah jika kalian bersetubuh pada wanita yang haram, kalian mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika kalian bersetubuh dengan wanita yang halal, kalian akan mendapatkan pahala” HR. Muslim no. 1006. Islam menganjurkan untuk memiliki banyak ini juga mempertajam sifat kelaki-lakian sang ayah. Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Misykatul Mashabih. Islam mengajarkan adab berjalan bagi lelaki yang jantanJalan yang baik bagi lelaki adalah tegap, gagah, tenang tapi tidak lambat, tidak seperti orang malas dan juga tidak gemulai. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berjalan dengan enerjik, mengerahkan tenaganya, bukan jalannya orang yang malas atau loyo. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma beliau berkataكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَشَى، مَشَى مَشْيًا مُجْتَمِعًا يُعْرَفُ أَنَّهُ لَيْسَ بِمَشْيِ عَاجِزٍ وَلا كَسْلانَ“Nabi shallallahu alaihi wasallam jika berjalan beliau berjalan dengan enerjik, sehingga sangat terlihat bahwa beliau bukan orang yang lemah dan juga bukan orang yang malas” HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, dihasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2140.Maka berjalan yang baik adalah dengan tenang dan berwibawa tidak harus lambat dan loyo. Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam berjalan dengan tenang dan berwibawa namun juga cepat dan bertenaga. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu beliau berkataإذا مشَى تكفَّأ تكفُّؤًا كأنَّما ينحَطُّ من صبَبٍ“Nabi shallallahu alaihi wasallam jika berjalan menghentakkan kakinya seakan-akan ia turun dari tempat yang tinggi” HR. At-Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Mukhtashar Asy-Syamail.Ali Al-Qari menjelaskan makna hadits tersebut dengan mengatakanوَالْمَعْنَى يَمْشِي مَشْيًا قَوِيًّا سَرِيعًا. وَفِي شَرْحِ السُّنَّةِ الصَّبَبُ الْحُدُورُ، وَهُوَ مَا يَنْحَدِرُ مِنَ الْأَرْضِ يُرِيدُ لَهُ أَنَّهُ كَانَ يَمْشِي مَشْيًا قَوِيًّا يَرْفَعُ رِجْلَيْهِ مِنَ الْأَرْضِ رَفْعًا بَائِنًا لَا كَمَنْ يَمْشِي اخْتِيَالًا وَيُقَارِبُ خُطَاهُ تَنَعُّمًا“Maknanya, beliau berjalan dengan jalan yang kuat dan cepat. Dalam Syarhus Sunnah, ash-shabab artinya al-hudur, yaitu jalan yang digunakan untuk turun dari suatu tempat. Maksudnya, beliau berjalan dengan jalan yang kuat, dengan benar-benar mengangkat kakinya dari tanah, bukan seperti jalannya orang yang sombong atau seperti orang yang santai-santai” Mirqatul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih, 9/3704.Dan masih banyak lagi insya Allah adab-adab yang lain yang jika kita renungkan ternyata membuat seorang lelaki menjadi lelaki lagi jika kita membaca sirah para Nabi dan sahabat Nabi, mereka adalah lelaki sejati. Mereka gagah perkasa, baik dalam jihad ilmu maupun dalam jihad a’lam bis shaab.*Penulis Yulian PurnamaArtikel
Selaintergolong dalam nama bayi islami dari asal bahasa Arab, unik nya kata ini ada pada arti dan maksud nama Shodiq yang memiliki makna (1) Teman sejati (2) Benar (3) Jujur. Kita pun dapat maknai arti: Teman sejati, Benar, dan Jujur sebagai doa agar calon bayi laki laki kita Diharapkan menjadi laki laki yang tegar, baik, dan amanah.
SALAH satu impian para wanita muslim tentunya adalah memiliki suami yang sholeh. Kriteria shaleh ini tentunya tidak bisa diukur berdasarkan penilaian pribadi. Namun, haruslah didasarkan pada ketentuan syari, yaitu Alquran dan hadis. Nah, tahukah apa saja ciri-ciri laki-laki shaleh yang disebutkan dalam Alquran dan hadis? Inilah ciri-cirinya. BACA JUGA Menolak Lamaran Pria Shaleh, Bolehkah? 1. Selalu ingat kepada Allah dimanapun berada Keimananya yang kukuh dan teguh dapat mengikat qalbu nya agar patuh hanya kepada Allah, serta gak pernah menjauhkan kewajibannya sebagai muslim. Ciri laki-laki seperti ini lebih mengarah tak akan menyimpang dari ajaran agamanya bahkan akan mengarahkan Anda ke dalam hal kebaikan, selain itu pria ini tidak akan menjerumuskan istrinya ke hal aktivitas yang buruk, dia akan selalu mengingatkanmu sholat, dan akan menggiringmu ke jalan yang benar menurut islam, semua itu Dia lakukan semata-mata karena Allah subhanahu wata’ala. “ Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam.” QS. Al-An’ aam [6]162. 2. Selalu menghindari perilaku dan perkataan yang buruk Akhlak yang mulia bisa mencegah seseorang dari ucapan dan aktivitas yang tidak menyenangkan, selain itu orang yang memiliki akhlak mulia cenderung selalu menjaga hubungan dengan baik terhadap seseorang maupun kepada Allah subhanahu wata’ala, jadi jangan heran apabila orang yang punya akhlak bagus senantiasa dihormati orang bahkan akan senantiasa lembut serta berusaha untuk membahagiakan pasangannya. “ Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya.” HR. Turmudzi. 3. Mampu mengendalikan hawa nafsu dan tidak pernah menjerumuskan dirinya dan orang lain ke hal yang tidak baik. Pada dasarnya manusia itu memiliki sifat baik dan yang tidak baik, sehingga penting sekali bagi seorang muslim untuk memiliki keribadian yang mampu menahan hawa nafsunya. Selain itu orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu sangat mudah untuk tetap bersabar, tidak mudah emosi, dan selalu beristighfar jika hawa nafsunya sudah merajai dirinya. Tentunya pria dengan ciri seperti ini akan sangat bijak dalam memutuskan sesuatu hal yang penting. “ Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa ajaran Islam” HR. Hakim. 4. Tidak akan menyia-nyiakan waktu dan tetap menepati janji. Sifat ini merupakan hal penting yang harus dimiliki pria islam sejati. Dia tidak akan membuang-buang waktunya selama hidup, tetap memanfaatkan waktu untuk hal yang bermanfaat, bahkan cenderunng tetap menepati janjinya terhadap siapapun. Waktu itu sangat penting dalam islam sehingga Rasulullah sendiri pernah menyinggunggya “hidup sebelum mati, muda sebelum tua, sehat sebelum datang sakit, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.” BACA JUGA Semakin Berilmu dan Semakin Shaleh Seorang Laki-laki Itulah beberapa ciri-ciri laki-laki shaleh yang diisyaratkan dalam Alquran dan hadis. Selain 4 ciri yang disebutkan di atas tentunya masih banyak lagi tanda-tanda kebaikan yang tercermin dari akhlak laki-laki shaleh. [] SUMBER MEDIUM
5Keutamaan Anak Laki-laki dalam Ajaran Islam. Risna Halidi | Aflaha Rizal Bahtiar. Kamis, 05 Agustus 2021 | 03:45 WIB. Ilustrasi anak laki-laki Muslim. (Elements Envato) "Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.". «.Ilustrasi laki-laki yang baik menurut Islam. Foto PixabaySetiap perempuan pasti berkeinginan untuk mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kriteria dan keyakinan yang sama. Sebab, pernikahan tidak hanya mengandalkan rasa cinta. Namun, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melanjutkan ke tahap yang lebih yang dipilih nantinya sebagai seorang suami kelak akan mendampingi seumur hidup. Ia harus menjadi pemimpin yang membimbing istri dalam rumah tangga serta mendekatkan diri kepada Allah karena itu, sangat penting bagi perempuan untuk selektif dalam memilih calon suami. Seorang perempuan juga patut memahami sifat laki-laki yang baik dan sesuai dengan syariat yang baik Menurut IslamSebelum memilih pasangan hidup, ada baiknya seorang Muslimah memahami sifat laki-laki yang baik menurut Islam berikut ini yang dihimpun dari buku 35 Masalah Cinta Menurut Islam dan Penelitian susunan Nugroho Budi Utomo, dan Tafsir Maudhu'i Sosial Menjadi Pribadi yang Lebih laki-laki yang baik menurut Islam. Foto Pixabay1. Bertanggung jawabLelaki yang baik adalah memiliki sifat pemimpin juga bertanggung jawab. Salah satu contoh terkecilnya yakni mampu menjadi pemimpin rumah tangga dan bertanggung jawab bagi istri serta anak-anaknya. Sifat tersebut tercantum dalam surat An-Nisa ayat 34, artinya “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar".2. Berani menegakkan kebenaran dan komitmen dengan imannyaDalam beberapa ayat Al-Quran disebutkan bagaimana Allah menggambarkan sifat yang sepatutnya ada dalam diri laki-laki sehingga dapat disebut sebagai lelaki berani dan berkomitmen. Di antaranya sebagai berikut Ghafir ayat 28 Lelaki yang Berani Menentang Kezaliman dan Komitmen Terhadap ImannyaAllah SWT berfirman, artinya "Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung dosa dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian bencana yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta".Allah menggambarkan dalam ayat ini bagaimana seorang laki-laki benar-benar komitmen terhadap iman dalam dadanya. Dengan komitmen tersebut, ia mampu menjadi berani dan berkata kepada Firaun, "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung dosa dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian bencana yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." An-Nur ayat 37 Lelaki yang Berani Meninggalkan Perniagaan untuk Beribadah Kepada TuhannyaBukti seseorang yang komitmen adalah tidak akan lalai dari sesuatu yang berpotensi melalaikannya. Walaupun sedang dalam keadaan ikhtiar untuk keperluan dunia, namun ia tidak melupakan dan senantiasa mengingat "laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingati Allah, dan dari mendirikan sembahyang, dan dari membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang"Ilustrasi laki-laki yang baik menurut Islam. Foto Pixabay3. Taat dalam urusan agama sholehSejatinya, lelaki yang patuh dan takut kepada Tuhan akan menjaga sikapnya. Seseorang yang taat agama merupakan ciri-ciri utama lelaki saleh dan baik, sebab ia akan menjadi kunci dalam memimpin rumah tangga yang diberkati Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, artinya“Jika telah datang kepada kalian siapa lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia dengan anak perempuan kalian, jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi"4. Mengutamakan yang kufu'Kufu' yakni setara kedudukannya, terutama dalam urusan agama. Pasangan yang kufu' akan lebih mudah untuk saling beradaptasi dalam rangka menciptakan satu langkah bersama menuju keutuhan dan kemajuan rumah Orang yang Mempelajari Al-Qur'an dan MengajarkannyaLaki-laki yang baik menurut Islam lainnya adalah yang mempelajari, mengajarkan, serta mengamalkan Al-Quran. Sebagai pemimpin keluarga, lelaki harus dapat membimbing istri dan anaknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sifat ini tercantum dalam sebuah hadits “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." HR. Al-Bukhari No 5027.Bagaimana perilaku orang yang memiliki akhlak yang baik?Apakah pria soleh harus teliti dalam pergaulan?Apa yang dimaksud dengan Kufu?
Padahal ketika laki-laki sudah menikah dan memiliki anak, perannya tidak hanya mencari nafkah. Apalagi, dalam agama Islam, ada banyak peran lain yang harus dilakukan sebagai seorang suami dan juga papa. Lalu, sebagai seorang istri, Mama juga harus tahu apa saja peran Papa dalam keluarga menurut Islam.
LELAKI itu berbeda dengan perempuan. Seperti halnya perempuan, lelaki diberikan kelebihan oleh Allah SWT. Namun, dalam Islam, kelebihan itu tidak hanya berkutat di soal fisik belaka. Ada mekanisme teknis akhlak dalam hal ini. Akhlak inilah yang membedakan seorang lelaki biasa dan seorang lelaki Muslim. Inilah yang menjadikan sifat lelaki sejati terbentuk. Adapun seorang laki-laki Muslim mempunyai beberapa sifat yang seharusnya melekat pada dirinya. Di antaranya adalah 1. Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama Ikhlas menjadi dasar hidupnya Taqwa menjadi bekal hidupnya Taat menjadi karakteristik khasnya BACA JUGA Tanda Baligh Lelaki dan Perempuan Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 5. Shalat dan sabar merupakan kekuatannya Tsabat teguh merupakan sikap hidupnya Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur Foto Unsplash Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 9. Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf tujuan baik mereka Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah 1779. 7626;11. Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 13. Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang menyalahi perintah Allah Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 17. Senantiasa Jjujur dalam perkataan dan perbuatan;18. Senantiasa menjaga tali silaturrahmi;19. Senantiasa menjaga amanah yang diberikan;20. Senantiasa menjaga hak tetangga; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 21. Senantiasa memberi kepada yang membutuhkan;22. Senantiasa membalas kebaikan orang lain;23. Senantiasa memuliakan tamu;24. Memiliki sifat malu; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 25. Senantiasa menepati janji;26. Tubuhnya sehat dan kuat Qowiyyul jismi;27. Berakhlak baik/mulia kepada sesama makhluk Allah; Matiinul khuluqi;28. Senantiasa Shalat tepat pada waktunya; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 29. Senantiasa memautkan hatinya ke masjid /Cinta Shalat berjamaah di Masjid;30. Senantiasa membaca dan mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya;31. Sederhana dalam urusan dunia dan paling cinta pada urusan akhirat;32. Paling suka melakukan amar ma’ruf nahi munkar; BACA JUGA 6 Penyebab Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 33. Paling berhati-hati dengan lidahnya menjaga lidah;34. Senantiasa cinta pada keluarganya;35. Paling lambat marahnya;36. Senantiasa memperbanyak istighfar, berdzikir dan mengingat Allah swt dan memperbanyak Shalawat Nabi; Foto Freepik Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 37. Senantiasa suka dan ringan berzakat, infaq dan bersedekah;38. Senantiasa menjaga wudhu;39. Senantiasa menjaga Shalatnya terutama Shalat wajib;40. Senantiasa menjaga Shalat sunnat Tahajjud dan Shalat Dhuha; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 41. Paling cinta dan hormat pada kedua orang tuanya, terutama ibunya;42. Cerdas / Pikirannya intelek Mutsaqoful fikri;43. Aqidahnya bersih/lurus Saliimul aqiidah;44. Ibadahnya benar Shohiihul ibaadah; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 45. Rendah hati Tawadhu’;46. Jiwanya bersungguh-sungguh Mujaahadatun nafsi;47. Mampu mencari nafkah Qaadirun’alal kasbi;48. Senantiasa menjaga dan memelihara lidah/lisan Hifdzul lisaan; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 49. Senantiasa istiqomah dalam kebenaran Istiqoomatun filhaqqi;50. Senantiasa menundukkan pandangan terhadap lawan jenisdan memelihara kehormatan Goddhul bashor wahifdzul hurumat;51. Senantiasa lemah lembut dan suka memaafkan kesalahan orang lain Latiifun wahubbul’afwi;52. Benar, jujur, berani dan tegasAl-haq, Al-amanah-wasyaja’ah;53. Selalu yakin dalam tindakan yang sesuai ajaran Islam Mutayaqqinun fil’amal; Foto Freepik BACA JUGA Kematian Seorang Lelaki yang Memiliki 4 Orang Istri Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 54. Senantiasa pandai memanfaatkan waktu untuk dunia dan akhirat Hariisun’alal waqti;55. Sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi orang lain Naafi ’un lighoirihi;56. Senantiasa menghindari perkara yang samar-samar Ba’iidun’anisy syubuhat;57. Senantiasa berpikir positif dan membangun Al-fikru wal-bina’; Sifat Lelaki Sejati Menurut Islam 58. Senantiasa siap menolong orang yang lemah Mutanaashirun lighoirihi;59. Senantiasa berani bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi kita Asysyidda’u’alal kuffar;60. Senantiasa mengingat akan datangnya kematian; [berbagai sumber]
hzGT1Fc.