Dalamkisah legenda yang ada di Bali, terbentuknya Danau Batur tak lepas dari sosok Kebo Iwa, raksasa yang suka menolong para penduduk sekitar. Kebo Iwa lahir dari pasangan suami-istri di desa sekitar Danau Batur yang sudah lama sangat menginginkan keturunan. Hingga akhirnya sang istri hamil dan melahirkan anak.
Bagaimana contoh narrative text dalam bahasa Inggris? Siapa yang suka membaca dan mendengar cerita narrative text? Kebanyakan akan menjawab suka. Sebab narrative text berupa cerita rakyat, dongeng, dan legenda ceritanya sangat menarik dan mengandung pesan nilai-nilai moral di dalamnya untuk diambil sebagai pelajaran hidup. Pada kesempatan kali ini saya ingin memberi contoh narrative text bahasa Inggris berupa cerita rakyat yang berasal dari Pulau Dewata Bali, yakni cerita tentang Kebo Iwa, seorang raksasa. Berikut ini ceritanya dalam bahasa Inggris beserta dengan terjemahannya Legend of Kebo Iwa Once upon a time in Bali, a man and his wife were praying. They have been married for a long time but did not have any children. They asked God to give them a child. They prayed and prayed. God finally answered their pray. The wife, then, got pregnant and they had a baby boy. They were very happy. The baby was extraordinary. He was very much different from other babies. He ate and drank a lot. Day after day he ate more and more. His body was getting bigger and bigger. And by the time he was a teenager, his body was as big as a buffalo. People then started to call him Kebo Iwa. Because of his eating habit, Kebo Iwa’s parents spent a lot of money to buy his food in large amount. They finally went bankrupt. They gave up and asked the villagers to help them provide the food. The villagers then worked together to cook and build a big house for Kebo Iwa. He was like a giant. He could not stay in his parents’ house anymore because of his big body. Sadly, after a few months, the villagers also could not afford to cook him the food. They then asked Kebo Iwa to cook his own food. The villagers just prepared the raw materials. Kebo Iwa agreed and as an expression of his gratitude to the villagers, he built a dam, dug wells, and he also protected the villagers from animals and people who wanted to attack their village. He did those things by himself. Meanwhile, the troops of Majapahit were planning to attack Bali. They knew about Kebo Iwa. And they also knew that they could not conquer Bali with Kebo Iwa there. Kebo Iwa was more powerful than they were. Gajah Mada, the Maha Patih Chief Minister of Majapahit then planned something. They were pretending to invite Kebo Iwa to Majapahit to help them dig some wells. They said that Majapahit was suffering from a long dry season and needed much water. Kebo Iwa did not know the plan, so he went to Majapahit. When Kebo Iwa was busy digging a very big well, the troops covered the well. Kebo Iwa had difficulty in breathing and buried alive. He died inside the well. After the death of Kebo Iwa, Bali was conquered by Majapahit. Until now, people still remember Kebo Iwa because he had done a lot for Majapahit andBali. The stone head of legendary Kebo Iwa can be found in Pura Gaduh temple in Blahbatuh. Terjemahan Legenda Kebo Iwa Suatu ketika di Bali, seorang pria dan istrinya sedang berdoa. Mereka sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak. Mereka meminta Tuhan untuk memberi mereka seorang anak. Mereka berdoa dan berdoa. Tuhan akhirnya menjawab doa mereka. Sang istri, kemudian, hamil dan mereka memiliki bayi laki-laki. Mereka sangat senang. Bayi itu luar biasa. Dia sangat berbeda dari bayi lainnya. Dia makan dan minum banyak. Hari demi hari dia makan semakin banyak. Tubuhnya semakin lama semakin besar. Dan saat remaja, tubuhnya sudah sebesar kerbau. Orang-orang kemudian mulai memanggilnya Kebo Iwa. Karena kebiasaan makannya, orang tua Kebo Iwa menghabiskan banyak uang untuk membeli makanannya dalam jumlah besar. Mereka akhirnya bangkrut. Mereka menyerah dan meminta penduduk desa untuk membantu mereka menyediakan makanan. Penduduk desa kemudian bekerja sama untuk memasak dan membangun rumah besar untuk Kebo Iwa. Dia seperti raksasa. Dia tidak bisa tinggal di rumah orang tuanya lagi karena tubuhnya yang besar. Sayangnya, setelah beberapa bulan, penduduk desa juga tidak mampu memasak makanan untuknya. Mereka kemudian meminta Kebo Iwa untuk memasak makanannya sendiri. Penduduk desa hanya menyiapkan bahan baku. Kebo Iwa setuju dan sebagai ungkapan terima kasihnya kepada penduduk desa, dia membangun bendungan, menggali sumur, dan dia juga melindungi penduduk desa dari binatang dan orang yang ingin menyerang desa mereka. Dia melakukan hal-hal itu sendiri. Sementara itu, pasukan Majapahit berencana menyerang Bali. Mereka tahu tentang Kebo Iwa. Dan mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa menaklukkan Bali dengan Kebo Iwa di sana. Kebo Iwa lebih kuat dari mereka. Gajah Mada, Maha Patih Kepala Menteri Majapahit kemudian merencanakan sesuatu. Mereka berpura-pura mengundang Kebo Iwa ke Majapahit untuk membantu mereka menggali beberapa sumur. Mereka mengatakan bahwa Majapahit sedang mengalami musim kemarau yang panjang dan membutuhkan banyak air. Kebo Iwa tidak tahu rencananya, jadi dia pergi ke Majapahit. Ketika Kebo Iwa sedang sibuk menggali sumur yang sangat besar, pasukan menutupi sumur itu. Kebo Iwa mengalami kesulitan bernafas dan dikubur hidup-hidup. Dia meninggal di dalam sumur. Setelah kematian Kebo Iwa, Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Hingga kini, Kebo Iwa masih dikenang masyarakat karena banyak berjasa untuk Majapahit dan Bali. Kepala batu Kebo Iwa yang legendaris bisa menjadi ditemukan di Pura Gaduh di Blahbatuh. Itu tadi contoh narrative text bahasa Inggris "Legenda Kebo Iwa".
Inticerita atau tema dari cerita Kebo Iwa dari Bali ini adalah tentang tidak bisa mengendalikan nafsu. Hal itu dapat kamu lihat saat Iwa melahap semua makanan sampai habis dan tidak pernah merasa puas. 2. Tokoh dan Perwatakan. Tokoh utama dalam cerita rakyat dari Bali ini tentu saja Kebo Iwa. Ia sebenarnya adalah orang yang baik.
Kebo Iwa adalah panglima militer Bali pada masa pemerintahan Prabu Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten pada awal abad XIV. Kebo Iwa adalah panglima militer Bali pada... adalah panglima militer Bali pada masa pemerintahan Prabu Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten pada awal abad XIV. Kebo Iwa punya nama lain Kebo Wandira atau Kebo Taruna yang bermakna kerbau yang masa itu, nama-nama binatang tertentu seperti kebo kerbau, gajah, mahisa banteng, banyak angsa lazim dipakai sebagai titel kehormatan khususnya di Bali ataupun muda yang bertempat tinggal di desa Blahbatuh dan anak dari Panglima Rakyan Buncing ini sering digambarkan sebagai pemuda bertubuh tinggi besar yang mengusai seni perang selain ilmu arsitektur. Undagi arsitek tradisonal Bali ini membangun berbagai tempat suci di Bali dan tak segan-segan mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan Mada memandang Kebo Iwa dan Pasung Grigis, panglima Bali yang lebih senior dan ahli strategi militer, sebagai batu sandungan politik ekspansionisnya. Untuk itu, ia melakukan tipu muslihat dengan menghadap raja Bali dan menawarkan perdamaian. Baca lebih lajutSINDOnews » Loading news...Failed to load news. Baca lebih lajut >> ArtMoments Bali 2023 Siap Digelar di InterContinental Bali ResortArtMoments melebarkan sayapnya ke Pulau Dewata dengan menghadirkan hotel room art fair pertama di Indonesia di InterContinental Bali Dukung Nyapres, Puluhan Dalang Berikan Wayang Kulit Tokoh Prabu Kresna untuk GanjarPuluhan dalang memberikan wayang kulit tokoh Prabu Kresna kepada bakal calon presiden, Ganjar Pranowo. Kresna dianggap sebagai simbol pemimpin yang bijak dan mampu menjalankan Remaja Belasan Tahun Melakukan Kumpul Kebo di Hotel Diamankan Republika OnlineSatpol PP mengamankan puluhan remaja belasan tahun melakukan kumpul kebo di Bali Alami Penurunan, Terdalam Tujuan PrancisDENPASAR, BALI EXPRESS - Kinerja ekspor Provinsi Bali pada April 2023 tercatat berada di bawah capaian Maret 2023. Demikian Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Bali mendata, nilai ekspor Bali pada April 2023 tercatat sebesar dolar AS, turun sebesar 15,50 persen dibandingkan nilai eksporSilakan Cek Jadwal & Lokasi SIM Keliling di Bali Kamis 8 Juni 2023, Lengkap!Tersedia tiga gerai layanan SIM Keliling hari ini di Bali, yakni di Badung, Tabanan dan Denpasar, catat lokasi dan jadwalnya Bali Kamis 8 Juni 2023 Baik Bikin Lumbung, Cocok Berjualan Bakal Murah RezekiKalender Bali Kamis 8 Juni 2023 bertepatan dengan Wraspati Kliwon Ukir Hari baik bikin lumbung dan dapur, cocok berjualan karena murah rezeki.
KeboIwa menyanggupi tanpa curiga. Setibanya di Majapahit, ia menggali banyak sumur. Sungguh pekerjaan yang berat, karena ia harus menggali dalam sekali. Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa dengan kapur. Kebo Iwa sesak napasnya. Kemudian ia pun meninggal di dasar sumur. Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan Majapahit.
Legenda Kebo Iwa selalu dihubungkan dengan serangan Majapahit ke Pulau Bali. Konon kepala Kebo Iwa diabadikan di Pura Gaduh di Blahbatuh, Gianyar. Siapa kah Kebo Iwa? Dan kenapa pasukan Majapahit sangat takut kepadanya? Yuk kita ikuti kisah Kebo Iwa berikut ini. Pada zaman dahulu kala di Bali hiduplah sepasang suami istri yang telah lama tidak memiliki keturunan. Mereka sudah lama menikah namun belum juga memiliki anak. Setiap hari mereka berdoa meminta Tuhan untuk memberi mereka anak. Mereka berdoa dan terus berdoa. Tuhan akhirnya menjawab doa mereka. Sang istri kemudian hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Mereka sangat bersyukur dan bahagia. Bayi mereka luar biasa kuat. Dia sangat berbeda dari kebanyakan bayi. Dia banyak makan dan minum. Hari demi hari dia makan semakin banyak. Tubuhnya semakin besar dan kuat. Dan pada saat ia menginjak remaja, tubuhnya sudah sebesar kerbau. Orang-orang kemudian memanggilnya Kebo Iwa. Kebiasaan makannya membuat orang tua Kebo Iwa menghabiskan banyak uang untuk membeli makanannya dalam jumlah besar. Mereka akhirnya bangkrut. Mereka menyerah dan meminta penduduk desa membantu mereka menyediakan makanan. Penduduk desa kemudian bekerja sama untuk memasak dan membangun rumah besar untuk Kebo Iwa. Dia seperti raksasa. Dia tidak bisa tinggal bersama orang tuanya lagi karena tubuhnya terlalu besar. Sayangnya, setelah beberapa bulan, penduduk desa juga tidak mampu untuk memasak makanan untuknya. Mereka kemudian meminta Kebo Iwa untuk memasak makanannya sendiri. Penduduk desa membantu menyiapkan bahan bakunya. Kebo Iwa setuju dan sebagai ungkapan terima kasih kepada penduduk desa, ia membangun bendungan, menggali sumur, dan melindungi penduduk desa dari binatang buas dan orang-orang yang ingin menyerang desa mereka. Dia melakukan hal-hal itu sendiri. Legenda Kebo Iwa Di saat bersamaan di Pulau Jawa tengah berkembang kerajaan Majapahit yang ingin melebarkan kekuasaannya ke luar Pulau Jawa. Sala satu daerah yang menjadi incarannya adalah Pulau Bali. Ketika pasukan Majapahit berencana menyerang Bali. Mereka tahu tentang Kebo Iwa. Dan mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa menaklukkan Bali dengan Kebo Iwa disana. Kebo Iwa terlalu kuat untuk mereka. Gajah Mada, Maha Patih Majapahit kemudian merencanakan sesuatu. Mereka berpura-pura mengundang Kebo Iwa ke Majapahit untuk membantu menggali sumur. Mereka mengatakan bahwa Majapahit mengalami kemarau panjang dan membutuhkan banyak air. Kebo Iwa tidak tahu rencananya, jadi dia pergi ke Majapahit tanpa ada kecurigaan. Saat Kebo Iwa sedang asyik menggali sumur yang sangat besar, pasukan menutupi sumur tersebut dengan banyak bongkahan batu. Kebo Iwa mengalami kesulitan bernafas dan dikubur hidup-hidup. Dia meninggal di dalam sumur. Sepeninggal Kebo Iwa, Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Sampai saat ini masyarakat masih mengingat Kebo Iwa karena telah berbuat banyak untuk Majapahit dan Bali. Kepala batu Kebo Iwa yang legendaris dapat ditemukan di Pura Gaduh di Blahbatuh, Gianyar. Kebo Iwa juga dikenal sebagai Kebo Waruga atau Kebo Taruna. Pesan moral dari Legenda Kebo Iwa Cerita Rakyat Bali ini adalah jadilah anak pandai yang rajin belajar sehingga tidak mudah dibodohi oleh orang lain. Baca juga legenda rakyat bali lainnya yaitu Cerita Rakyat Indonesia Singkat dari Nusa TenggaraCerita Dongeng Rakyat Bali Asal Muasal Buleleng dan SingarajaKumpulan Cerita Rakyat Bali Paling TerkenalKumpulan Dongeng Pendek Anak Jogja dan JatimDongeng Cerita Rakyat Daerah Istimewa YogyakartaKumpulan legenda legenda di Indonesia Terbaik
CeritaRakyat Bali: Legenda Kebo Iwa. Pada jaman dahulu, di Bali, hiduplah sepasang suami istri yang sangat kaya raya. Akan tetapi mereka belum dikaruniani anak. Untuk itu, pergilah mereka ke pura untuk sembahyang dan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dikaruniai seorang anak.
Home Cerita Pagi Sabtu, 10 Juni 2023 - 0500 WIBloading... Kebo Iwa, sosok raksasa baik hati yang dikhianati dan dikubur A A A Kebo Iwa adalah panglima militer Bali pada masa pemerintahan Prabu Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten pada awal abad XIV. Kebo Iwa punya nama lain Kebo Wandira atau Kebo Taruna yang bermakna kerbau yang perjaka. Pada masa itu, nama-nama binatang tertentu seperti kebo kerbau, gajah, mahisa banteng, banyak angsa lazim dipakai sebagai titel kehormatan khususnya di Bali ataupun muda yang bertempat tinggal di desa Blahbatuh dan anak dari Panglima Rakyan Buncing ini sering digambarkan sebagai pemuda bertubuh tinggi besar yang mengusai seni perang selain ilmu arsitektur. Undagi arsitek tradisonal Bali ini membangun berbagai tempat suci di Bali dan tak segan-segan mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan Mada memandang Kebo Iwa dan Pasung Grigis, panglima Bali yang lebih senior dan ahli strategi militer, sebagai batu sandungan politik ekspansionisnya. Untuk itu, ia melakukan tipu muslihat dengan menghadap raja Bali dan menawarkan perdamaian. Baca juga Siasat Gajah Mada Menaklukkan Kebo Iwa, Patih Kerajaan Bali yang Ditakuti MajapahitIa mengundang Kebo Iwa untuk datang ke Majapahit dan dinikahkan dengan seorang putri dari Lemah Tulis sebagai tanda persahabatan antar kedua negara. Namun sesampai di Majapahit, Kebo Iwa kemudian dibunuh. Gugurnya Kebo Iwa ini mempermudah ekspedisi penaklukan Bali yang dipimpin Adityawarman, panglima berdarah Singhasari-Dharmasraya, pada Majapahit ke Bali dipimpin oleh Gajah Mada yang diiringi oleh panglima Arya Damar, Arya Kenceng, Arya Sentong, Arya Belog, dan Arya lainnya. Mereka memimpin pasukan Majapahit dalam penyerangannya ke Kerajaan Bali. Penyerangan ini menyebabkan terjadinya pertempuran antara pasukan Gajah Mada dengan Kerajaan Bedahulu yang mengakibatkan Raja Bedahulu dan putranya wafat serta hancurnya kerajaan ini. Sosok Kebo IwaAda dua kisah yang melegenda tentang sosok Kebo Iwa. Kisah pertama tentang sosoknya yang tinggi besar layaknya raksasa terkait dengan asal usul Danau Batur yang terletak di Desa Penelokan Utara, Kintamani, Bangli, Bali. Kisah lain, Kebo Iwa memiliki kesaktian dan kekuatan kanuragan yang tinggi hingga ditakuti prajurit Kerajaan Majapahit saat akan ekspansi menyerang ke Bali. kebo kenanga raksasa kelas berat dikubur hiduphidup Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 55 menit yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu
KeboIwa menyanggupinya tanpa curiga. Saat di Majapahit, ia menggali sumur dan menggalinya dalam sekali. Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa dengan kapur. Lalu, Kebo Iwa sesak napasnya dan ia pun meninggal. Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan Majapahit.
Cerita Rakyat Bali Legenda Kebo Iwa - Salah satu cerita rakyat bali yang sangat terkenal adalah Legenda Kebo Iwa, dan bagi masyarakat bali Kebo Iwa merupakann sosok pahlawan pada zaman dahulu. Dan berikut ini adalah kisah tentang legenda Kebo Iwa. Selamat membaca Cerita Rakyat Bali Legenda Kebo Iwa Pada jaman dahulu, di Bali, hiduplah sepasang suami istri yang sangat kaya raya. Akan tetapi mereka belum dikaruniani anak. Untuk itu, pergilah mereka ke pura untuk sembahyang dan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dikaruniai seorang anak. Mereka melalukan sembahyang setiap hari tanpa hentinya. Setelah sekian lama waktu berlalu, si istri mulai mengandung. Suami istri itu pun merasa bahagia dan tak lupa mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa. Akhirnya, setelah sembilan bulan lamanya mengandung, lahirlah seorang bayi laki-laki. Waktu pun berlalu. Sang istri mulai mengandung. Betapa bahagianya mereka. Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi laki-laki. Ternyata yang lahir bukanlah bayi biasa. Ketika masih bayi pun ia sudah bisa makan makanan orang dewasa. Setiap hari anak itu makan makin banyak dan makin banyak Anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi besar. Karena itu ia dipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang artinya paman kerbau. Kebo Iwa makan dan makan terus dengan rakus. Lama-lama habislah harta orang tuanya untuk memenuhi selera makannya. Mereka pun tak lagi sanggup memberi makan anaknya. Dengan berat hati mereka meminta bantuan desa. Sejak itulah segala kebutuhan makan Kebo Iwa ditanggung desa. Penduduk desa kemudian membangun rumah yang sangat besar untuk Kebo Iwa. Mereka pun memasak makanan yang sangat banyak untuknya. Tapi lama-lama penduduk merasa tidak sanggup untuk menyediakan makanan. Kemudian mereka meminta Kebo Iwa untuk memasak sendiri. Mereka cuma menyediakan bahan mentahnya. Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yang mengeluarkan air. Karena kehebatannya, Kebo Iwa dapat menahan serbuan pasukan Majapahit yang hendak menaklukkan Bali. Maha Patih Majapahit pun mengatur siasat. Ia mengundang Kebo Iwa ke Majapahit. Ia kemudian meminta Kebo Iwa membuatkan beberapa sumur, karena kerajaan itu kekuarangan air minum. Kebo Iwa menyanggupi tanpa curiga. Setibanya di Majapahit, ia menggali banyak sumur. Sungguh pekerjaan yang berat, karena ia harus menggali dalam sekali. Ketika Kebo Iwa sedang bekerja di dasar sumur, Sang Patih memerintahkan pasukannya menimbuni Kebo Iwa dengan kapur. Kebo Iwa sesak napasnya. Kemudian ia pun meninggal di dasar sumur. Dengan meninggalnya Kebo Iwa, Bali pun dapat ditaklukkan Majapahit. Berakhirlah riwayat orang besar yang berjasa pada Pulau Bali Cerita rakyat Bali lainnya => Kisah Calon Arang
Bahanbahan pangan tersebut diolah oleh Kebo Iwa di Pantai Payan, yang bersebelahan dengan Pantai Soka. Danau Beratan merupakan tempat dimana , Kebo Iwa biasanya membersihkan, walaupun jaraknya cukup jauh namun dengan tubuh besarnya jarak tidak menjadi masalah baginya, dia bisa mencapai setiap tempat yang diinginkannya di wilayah Bali dengan
Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa memiliki beberapa versi yang cukup berbeda. Pada blog kami sebelumnya memposting cerita rakyat bali kebo iwa dengan judul Cerita Anak Rakyat Bali Legenda Asal Mula Danau Batur. Pada cerita sebelumnya dikisahkan kebo iwa sebagai orang yang mudah marah namun pada cerita rakyat kali ini Kebo Iwa digambarkan sebagai pahlawan bagi Kerajaan Bali. Yang jelas kedua cerita rakyat Indonesia Kebo Iwa sangat menarik untuk disimak. Penasaran dengan kisahnya? Silahkan membaca hingga selesai. Cerita Rakyat Bali Gugurnya Putro Terbaik Bali Kebo Iwa Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa Putra Bali Seorang bayi lelaki yang montok telah lahir. “Oekkk… ooekkk…,” si bayi terus menangis. “Mungkin ia lapar,” kata ibunya. Namun meskipun telah disusui, bayi itu masih terus menangis. Tangannya menggapai-gapai ke arah nasi di meja. “Dari tadi ia menunjuk nasi itu, Bu. Coba kau berikan sedikit padanya,” kata suaminya. Tak dinyana, si bayi melahap nasi itu dengan cepat dan menghabiskan sepiring nasi! Bayi itu tumbuh menjadi pemuda yang berbadan besar dan bertenaga kuat. Orang memanggilnya Kebo Iwa, yang artinya Paman Kerbau. Ia dinamai seperti itu karena ia makan seperti kerbau. Ia selalu makan dan makan. Lama kelamaan, kedua orangtuanya yang semakin tua tak sanggup lagi memberinya makan. Itulah sebabnya mereka menemui kepala desa untuk memohon bantuan. Sejak itu, penduduk desa bahu membahu memberi makan Kebo Iwa. Sebagai balas budi, Kebo Iwa menjaga keamanan desanya. Dengan badannya yang besar, ia tidak kesulitan mengalahkan siapa saja yang hendak mengganggu desanya. Para warga sayang padanya. Meskipun badannya besar, hatinya baik dan suka menolong. Suatu hari, Raja Bedahulu mengundang Kebo Iwa ke istana. Beliau hendak mengangkatnya menjadi patih. Kebo Iwa sangat tersanjung, “Hamba akan mengabdikan hidup untuk menjaga kerajaan. Selama hamba masih bernapas, Pulau Bali ini tak akan pernah dikuasai oleh siapa pun,” katanya mantap. Sejak saat itu, Kerajaan Majapahit yang selalu menyerang Bali tak bisa lagi mengganggu. Sedangkan di Pulau Jawa, patih Kerajaan Majapahit yang bernama Gajah Mada memang bertekad untuk menyatukan Nusantara. Ia bahkan bersumpah untuk tidak menikmati kenikmatan duniawi jika tekadnya itu belum tercapai. Sumpah itu dikenal dengan Sumpah Palapa. Patih Gajah Mada mulai bingung. Semua serangannya ke Bali gagal. Ia berusaha keras mencari cara untuk menguasai pulau Bali. Akhirnya ia mendatangi Raja Bedahulu. “Kami dari Kumpulan Cerita Anak Rakyat Bali Legenda Asal Mula Danau Batur Kerajaan Majapahit tak akan lagi menyerang pulau Bali. Kami ingin bersahabat saja dengan rakyat Bali.” katanya. Raja Bedahulu dan Patih Kebo Iwa percaya pada ucapan Patih Gajah Mada. Setelah mereka mengadakan perdamaian, Patih Gajah Mada pun diundang pada jamuan makan siang. “Baginda Raja, hamba ingin mengundang Patih Kebo Iwa ke Majapahit. Tentu Raja mengizinkan, bukan?” tanya Patih Gajah Mada. Raja Bedahulu dan Kebo Iwa berembuk, tak ada salahnya membalas kunjungan Patih Gajah Mada. Mereka setuju, Kebo Iwa akan berkunjung ke Majapahit. Setibanya di Majapahit, Kebo Iwa disambut dengan meriah. “Inilah orang yang mengalahkan pasukan kita,” bisik rakyat Majapahit. “Selamat datang Patih Kebo Iwa. Kami amat tersanjung atas kehadiranmu,” sambut Patih Gajah Mada. Kebo Iwa lalu dijamu makan siang. Seperti biasa, Kebo Iwo makan banyak sekali. “Patih Kebo Iwa, sepertinya hubungan kita sudah lebih baik, bukankah begitu?” tanya Patih Gajah Mada. “Ya, memang lebih baik hidup damai daripada terus berperang”. “Jika begitu, maukah kau membantu kami?” tanya Patih Gajah Mada lagi. “Apa itu?” tanya Kebo Iwa. “Saat ini kerajaan kami sedang kekurangan air. Maukah kau menggali sumur raksasa untuk kami? Dengan tenagamu yang kuat, tentu mudah sekali menggalinya, bukan?” Kebo Iwa dengan senang hati mengangguk, “Aku akan membantu kalian.” Keesokan haringa, Kebo Iwa mulai bekerja. Agak aneh, banyak pasukan Majapahit mengelilinginya. Mereka seolah siap menunggu perintah. Kebo Iwa tak curiga, ia terus menggali sumur. Dalam waktu singkat, ia sudah menggali sangat dalam. Tiba-tiba terdengar teriakan Patih Gajah Mada “Laksanakan!! Timbun ia dengan batu!” Bagai gempa bumi, batu-batu berhamburan ke dalam lubang sumur itu. Kebo Iwa syok. Ia tak mengangka kalau ini adalah jebakan Patih Gajah Mada. Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa Dengan segenap tenaga, Kebo iwa melempar balik batu-batu itu ke atas. Batu-batu itu mengenai para prajurit Majapahit. Kebo Iwa melesat keluar. “Rupanya kau menjebakku? Ketahuilah, aku telah bersumpah, selama aku masih hidup, Bali tak akan bisa ditaklukkan oleh siapa pun!” teriaknya marah. Kebo Iwa terlibat pertarungan sengit melawan Patih Gajah Mada. “Mengerahlah Patih Kebo Iwa. Niat kami hanga ingin mempersatukan Nusantara!” teriak Patih Gajah Mada. Kebo Iwa tak peduli. Ia terus menyerang dan menyerang. Ketika keduanya mulai lelah, Patih Gajah Mada berkata “Sia-sia saja kita melanjutkan pertempuran ini. Suka atau tidak, suatu saat Bali akan kami kuasai. Niat kami mulia, bukan untuk menjajah atau menyengsarakan rakyat Bali.” Kebo Iwa mulai bimbang. Melihat Patih Gajah Mada yang gigih, ia yakin memang suatu saat Bali akan kalah. Setelah diam beberapa saat, Kebo Iwa berkata, “Aku tahu tujuanmu, tapi aku tak mungkin menyerah. Aku tak mau mengkhianati negara dan rajaku. Aku telah bersumpah, untuk menjaga Bali seumur hidupku.” “Jika begitu, aku harus membunuhmu,” kata Patih Gajah Mada. “Kau tak mungkin membunuhku. Aku memiliki kesaktian yang amat sangat. Kecuali satu hal, jika kau bisa menghancurkan gunung kapur dan mengoleskannya ke kepalaku, maka kesaktianku akan hilang,” jawab Kebo Iwa. Patih Gajah Mada terkejut, “Mengapa ia membuka rahasianya sendiri?” tanyanya dalam hati. Patih Gajah Mada segera melesat menuju ke gunung kapur. Ia menghancurkan gunung kapur dan membawa segenggam serbuk kapur. Sekali lagi mereka terlibat pertempuran yang sengit. Patih Gajah Mada berusaha mengoleskan serbuk kapur itu ke kepala Kebo Iwa. Akhirnya Patih Gajah Mada berhasil. Kebo Iwa langsung lemas, seolah tak bertenaga lagi. “Kau menang Patih. Bunuhlah aku, supaya kau bisa menguasai Bali,” kata Kebo Iwa. Patih Gajah Mada ragu, ia tak mungkin membunuh orang yang sudah tak berdaya. Tapi Kebo Iwo terus mendesak, “Ingat cita-citamu. Kematianku akan membawa kebaikan bagi kita semua.” Dengan terpaksa, Patih Gajah Mada menancapkan kerisnya ke tubuh Kebo Iwo. Ia kagum akan jiwa kesatria Kebo Iwo yang rela berkorban demi tujuan yang mulia. Akhirnya, Kebo Iwo mengembuskan napas terakhirnya. Sebelum meninggal, ia sempat berucap, “Semoga dengan kematianku Nusantara dapat bersatu. Tidak ada lagi peperangan dan perpecahan.” Patih Gajah Mada menjawab, “Aku berjanji akan mewujudkan persatuan Nusantara. Yakinlah, kematianmu tidak akan sia-sia.” Akhirnya Bali kehilangan putra terbaiknya. Kerajaan Majapahit menaklukkan Bali dengan mudah. Namun, sesuai janji Patih Gajah Mada pada Kebo Iwa, niatnya memang murni untuk menyatukan Nusantara, bukan untuk menjajah atau menyengsarakan rakyat Bali. Pesan dari Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa Putra Bali untukmu adalah mengalah tidak berarti kalah. Mengalah demi kepentingan orang banyak yang lebih besar adalah tindakan yang mulia
rO6Xq. 81lxchhfhu.pages.dev/3281lxchhfhu.pages.dev/32081lxchhfhu.pages.dev/16681lxchhfhu.pages.dev/15581lxchhfhu.pages.dev/41681lxchhfhu.pages.dev/26981lxchhfhu.pages.dev/12681lxchhfhu.pages.dev/171
cerita kebo iwa dalam bahasa bali